Selasa, 08 Agustus 2017

Solusi Alami untuk Meringankan Gusi Bengkak

gusi bengkak

 Gusi bengkak adalah masalah umum pada mulut yang bisa timbul karena kebiasaan kebersihan yang buruk, infeksi bakteri atau beberapa perawatan mulut yang tidak cocok. Gejala ini sangat mudah dikenali karena perubahan ketebalan dan warna gusi dapat terlihat dengan mudah. Selain itu, gusi bengkak mungkin disertai dengan adanya darah, nyeri gusi, sensitivitas gigi, dan bau mulut.

Masalah ini terkait dengan kondisi yang dikenal sebagai radang gusi, yang dianggap sebagai tahap pertama penyakit periodontal. Radang gusi disebabkan oleh pembentukan plak yang tidak selalu hilang setelah menyikat gigi.

Ada berbagai macam bahan alami yang mengandung khasiat untuk melawan gusi bengkak. Sifat pada bahan alami ini dapat mencegah komplikasi timbul dan juga mengurangi pembengkakan.

Meskipun bahan alami ini harus digunakan bersamaan dengan produk kesehatan umum, mereka dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses pemulihan gusi yang bengkak, seperti yang dilansir dari laman Step To Health, Rabu (9/8/17).

1. Air Hangat dan Garam

Obat kumur yang dibuat dengan air hangat dan garam bisa memberi kelegaan pada pendarahan dan gusi yang membengkak. Hal ini karena garam memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang menurunkan keberadaan bakteri pada daerah yang terkena.

Hindari menelan campuran ini karena bisa menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Gunakan dua atau tiga kali sehari.

2. Lemon

Sifat alkali dan antibiotik jus lemon juga membantu dalam mengatasi kondisi ini. Senyawa asamnya menghilangkan bakteri berbahaya dan mengurangi peradangan gusi yang disebabkan oleh infeksi. Gunakan dua kali sehari. 

3. Jus Blueberry

Minuman kaya antioksidan ini memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kerentanan terhadap infeksi. Mengkonsumsi blueberry dapat mengendalikan pembengkakan, pendarahan dan menghilangkan keberadaan kuman.

4. Cuka Apel

Asam alami dari cuka apel menyeimbangkan pH mulut dan lingkungan bakteri yang menyebabkan infeksi. Menggunakan cuka sari apel sebagai obat kumur alami sangat bagus untuk gusi bengkak dan bau mulut. (Michelle Tania)

KPK Geledah Kantor Bupati dan PUPR Bengkalis hingga Tengah Malam

Ilustrasi KPK

Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah ruang kerja Bupati dan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Bengkalis, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 70 Bengkalis. KPK juga menggeledah kantor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bengkalis, Provinsi Riau hingga tengah malam.

Pemeriksaan kantor Bupati dan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Bengkalis oleh KPK ini berlangsung mulai pukul 14.00 WIB. "Selesai kira-kira pukul 18.00 WIB," ujar Kabag Humas Pemkab Bengkalis Johansyah Syafri, Selasa 8 Agustus 2017.

Antara melansir, penggeledahan ini terkait pengembangan penyidikan dugaan korupsi proyek multiyears (MY) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, yang diperkirakan merugikan negara ratusan juta rupiah, dan proyek ini dilaksanakan pada masa Bupati Herliyan Saleh dan Kadis PU Muhammad Nasir yang saat ini sudah dicekal dan diperiksa KPK di Pekanbaru.

"Setahu kami ruang Kabag Umum dan ruang kerja Bupati Bengkalis ikut menjadi objek pemeriksaan semata-mata berhubungan dengan proyek MY, tak ada kaitannya dengan hal lain sebagaimana isu yang dikembangkan sebagian pihak," kata Johansyah.

Antara melansir, hingga pukul 22.30 WIB, KPK masih menggeledah Kantor Dinas PUPR Bengkalis.

Di Usia 50 Tahun, ASEAN Masih 'Dihantui' Isu Laut China Selatan

Laut China Selatan

Organisasi Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN, hari ini memperingati ulang tahun ke-50. Di usianya yang sudah menginjak setengah abad, masih ada kendala yang belum terpecahkan yakni soal Laut China Selatan.

Perbedaan setiap negara dalam menghadapi masalah Laut China Selatan masih menghantui ASEAN.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akrab disapa JK mengiyakan bahwa banyak perbedaan dalam menyikapi masalah Laut China Selatan. Dalam persoalan lain seperti teroris dan ekonomi pun masih terbilang sama.

"Katakanlah kita hadapi teroris, masih sama. Masalah ekonomi, itu sama, cuma kasus yang kemarin agak berbeda paham. Laut China Selatan saja, itu saja sebenarnya yang berbeda paham," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Dia menuturkan, hal ini dikarenakan ada pengaruh dari negara-negara di luar Asia Tenggara. Selain itu, banyak negara yang terlibat.

"Tentu mungkin ada pengaruh-pengaruh dari negara luar. Sehingga terjadi perbedaan pandang. Tapi itu tidak besar perbedaannya. Karena banyak negara-negara juga yang terlibat. Kayak Filipina, Vietnam. Itu terlibat juga dalam masalah-masalah itu," jelas JK.

Karena itu, Indonesia berusaha untuk mempengaruhi untuk objektif bagaimana memandangnya. Walaupun tak boleh terdapat keraguan untuk menyelesaikannya.

"Kita berusaha untuk mempengaruhi supaya kita objektif melihat itu bagaimana. Tapi juga masalah Laut Cina Selatan jangan kita terlalu ragu juga," ungkap JK.

Dia merasa yakin bahwa Tiongkok tidak akan membawa konflik. Karena perdagangannya mayoritas menggunakan jalur Laut China Selatan.

Meski demikian, tak salah jika Indonesia berusaha memperkuat perbatasan. Karena ada Natuna yang menghasilkan sumber daya alam bagi RI.

"Ya kita ada di perbatasannya. Natuna itu dan di situ kaya akan sumber daya alam. Jadi kita juga memperkuat kita punya pertahanan di situ," tutur JK.

Dorong Peran Indonesia

Sementara itu, di kesempatan berbeda, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan Indonesia punya peluang memainkan peran yang lebih strategis dalam forum negara-negara Asia Tenggara.

"Saya kira Indonesia tetap yang paling berpengaruh di ASEAN, peran yang lebih aktif tentu akan mendorong kawasan Asia Tenggara memiliki stabilitas ekonomi, politik dan keamanan yang kuat dan ini penting untuk Indonesia," jelas Sukamta.

Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PKS itu menuturkan, upaya Indonesia untuk memainkan peran lebih besar dan substansial perlu didukung rancangan besar politik luar negeri. Selain itu peran lebih besar akan tumbuh jika Indonesia terus meningkat kekuatan ekonomi, pertahanan, dan budayanya.

Salah satunya, mengatasi perselisihan teritorial di Laut China Selatan yang menciptakan ketegangan di kawasan. Karenanya dia mengingatkan perlu solusi panjang. Pasalnya, masih banyak masalah yang dihadapi seperti konflik Rohingya, instabilitas keamanan di Filipina Selatan, dan ancaman teroris.

"Saya kira sangat bagus jika ASEAN Peacekeeping Force bisa segera diwujudkan, ini akan bisa diperbantukan atasi persoalan keamanan dan konflik yang terjadi," tandas Ketua Bidang Pembinaaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS itu.